Rabu, 02 Mei 2012

Ke Batukaru dan Petitenget, Karena Panggilan Mu Menghantar Langkah Kami Mendekat...

Aku terlahir di Kalimantan, kemudian melanjutkan kehidupan di Jawa, lalu kini di Bali. Keluarga ku tersebar se antero negeri. Dan kini, ada keluarga yang berkunjung ke Bali, maka.... inilah ceritaku, mana cerita mu??
1335970208344068687
Nama sepupu ku ini adalah Putu Ayu. Orangtuanya dinas di Kalimantan Barat, tepatnya Pontianak. Dia baru menuntaskan pendidikan sarjana di Fakultas Sastra Inggris Universitas Udayana. Adiknya, Made Alit, baru 5 hari berada di Bali, menempuh seleksi masuk di STIKOM, dan akan kembali 2 hari lagi ke Pontianak untuk menuntaskan berbagai urusan SMA nya, sebelum melanjutkan pendidikan di sini.

Sabtu ini, 28 April 2012,  kami berencana akan berangkat bersama ke Pura Batukaru yang terletak di daerah Penebel, Tabanan. Berhubung mereka menginap di desa Batuaji, Tabanan, maka kuputuskan akan berangkat pagi-pagi dan bergabung dengan mereka di Tabanan.

Pukul 7 pagi, anak2 telah berangkat sekolah. Suami membongkar berbagai buku di perpustakaan untuk bahan studi bagi disertasinya. Aku meloncur bersama Astrea tercinta. Pukul 8 pagi, aku sudah tiba di sekitar Pesiapan. Mobile phone ku berdering. Woww,  Made Alit menelpon dan menyatakan mereka baru saja tiba di tempat kost Ayu di Perum Monang-Maning, Denpasar. 

Ahaii. Aku ke Tabanan, dan mereka justru ke Denpasar. Misunderstanding yang terjadi di antara kami...... Maka, kuminta mereka kembali ke arah Tabanan, kami berjanji akan berjumpa di depan RSU Tabanan.
Kulirik waktu, masih 45 menit lagi mereka baru akan tiba di sana. Aku meluncur ke Batuaji Kelod, menjumpai Dewa Biyang Nyoman Nesi. Tanteku ini adalah adik kandung bapakku. Beliau tinggal bersama para keluarga besar lainnya di Jeroan Batuaji Kelod.Pulang ke Jeroan Kerambitan, di Batuaji Kelod.... selalu indah pulang ke sebuah tempat yang disebut kampung halaman. Home sweet home. "Hargailah dan hormati selalu leluhurmu". Demikian pesan yg selalu ditanamkan oleh orangtuaku.

30 menit menyapa seluruh anggota keluarga di satu natah / pekarangan, dan aku kembali melanjutkan perjalanan dengan motor, untuk bergabung dengan Putu Ayu dan Made Alit di depan RSU Tabanan.

Di Perempatan jalan Batuaji dan jalan raya Bypass Gilimanuk - Denpasar, kulihat serombongan masyarakat sedang melaksanakan upacara Pitra Yadnya / Ngaben. Mereka mengarak bade dan mengiringinya menuju ke setra / sema / kuburan untuk dibakar. Hmmm, sungguh sebuah tradisi adat istiadat yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan di Bali yg mengalir seiring jiwa jaman (Zeitgeist).
1335969744762556925
Berjumpa di depan RSU Tabanan dengan Putu Ayu dan Made Alit setelah aku menunggu 15 menit, akhirnya kami bersama-sama menuju ke Pura Luhur Batukaru. Kami melewati desa Jegu, tempat wisata Yeh Panes, dan akhirnya tiba di ajeng Pura. Bersiap mengawali persembahyangan kami.
13359698981253362708
Bergabung bersama kami adalah serombongan para pengawas pendidikan SMA dari Bangli yang baru menunaikan tugas menuntaskan pelaksanaan ujian akhir nasional SMA se Bangli. Mereka juga ingin mengucap syukur atas pelaksanaan pekerjaan yg dibebankan pada mereka. Ada juga serombongan wisatawan yang mengambil foto di luar area jaba tengah Pura Luhur Batukaru.
13359698101796888948
Kami melangkah menuju Pura Beji, melakukan rangkaian upacara pembersihan diri. Melukat, mempersiapkan diri untuk berkontemplasi menghadap Beliau, Sang Maha Pencipta.
13359699971496821793
Berikutnya kami melangkah menuju ke Jeroan Pura. Para pemangku mengalunkan genta yang terdengar suaranya nan merdu.
1335969856379962548
Tangan tercakup, dengan mata terpejam dan tarikan nafas perlahan, seiring untaian mantra yang kami ucapkan.
13359700461019268507
Tuhan.... Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kami datang dari berbagai pelosok dan penjuru bumi, dengan beragam cara dan gaya yang kami bisa, untuk memuja dan memuji Mu. Swaha di jalan Dharma.....
13359701481498113261
Berikutnya, kami tuntas bersembahyang di Pura Luhur Batukaru. Kembali bergegas dan melanjutkan perjalanan menuju ke Pura Dang Kahyangan Petitenget yang terletak di desa Kerobokan, Kecamatan Kuta.
13359702611630986228
Masih cukup banyak waktu, kulirik, baru pukul 12.00, saat kami beristirahat untuk makan siang sejenak di warung nasi Men Baru, yang terletak di sebelah jalan menuju ke tempat wisata Yeh Panes. Kulihat Madame & Monsieur Julian yang juga mengendarai motor sedang beristirahat di sebelah meja makan kami. Mereka memilih menu makan yg sama, nasi campur.

Aku jadi teringat salah satu hasil penelitian para muridku. The real backpacker..... merekalah para wisatawan yang sungguh menyentuh masyarakat langsung, baik berbagai dampak dari segi positif, maupun negatif nya. Hmmm, sungguh ku berharap, semoga win win solusi lah yg selalu kami hasilkan, baik bagi sang wisatawan, maupun bagi masyarakat yang bersangkutan.
13359702971700717725
Pukul 3 sore memasuki daerah Kuta, dan kami tiba di depan Pura Dang Kahyangan Petitenget.
13359703251935056517
Perlahan kami melangkah memasuki Penataran Pura, menghaturkan canang dengan tiga tangkai dupa di bagian jaba tengah, lalu bersimpuh bersembahyang.
1335970362674440475
Tuntas di sini, lalu masuk ke bagian Jero Pura, menyapa Pemangku yang bertugas di sana. Kembali kami bersembahyang di sini.
1335970402749632588
Hmmm..... Damai yang kurasa, membuat letih jadi tak terasakan. Enggan kami melangkah untuk berpamitan.
1335970435660365065
30 menit kami meluangkan waktu di Pura ini, sebelum kemudian bubar. Aku kembali ke rumah, sedang Ayu dan adiknya kembali ke Perum Monang-Maning, tempat kost mereka.

Setelah istirahat sejenak bersama keluarga, aku dan keluargaku beranjak menuju Antasura. Kini waktunya berkumpul bersama mertua tercinta yang sudah sangat sepuh, juga para ipar dan ponakan lainnya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar