Senin, 28 Mei 2012

Dari Denpasar - Bongan - Batuaji - Canangsari, dan, kututup hari ini.

Sabtu, 26 Mei 2012.
Anakku kemarin telah menuntaskan ujian akhir semester nya. Dia duduk di kelas IV SD 3 Padang Sambian Kelod. Badannya masih panas. Dia baru sembuh demam.

Bapaknya baru berangkat mengerjakan proyek penelitian di Gedung Pascasarjana. Kakaknya berangkat sekolah. Aku dan simbok berencana akan pergi ke Tabanan. Maka, Yudha akan kutitipkan ke rumah ipar di Jalan Antasura. Dia sungguh akrab dengan Made Dika, ponakan yang ada disana. 

Namun printerku ngadat. Padahal, printer adalah perangkat utama bagi penuntasan disertasiku dan suami, juga anakku yang seorang desain grafis. Ah, Aku masih harus ke Rimo, pusat elektronik, untuk memperbaiki printerku. Lalu, so what? Ehm....... bukankah, bisa sambil menyelam minum air?

Kami mengendarai motor menuju jalan Antasura, dengan terlebih dahulu mampir ke Rimo. Printer kuletakkan di bagian depan motor, sedang Yudha dan simbok di bagian belakang motor. Namun ternyata, ipar dan keluarganya pergi ke Klungkung. Hmmmm. Setelah rembukan, kami putuskan akan tetap melanjutkan perjalanan ke Tabanan. Kueratkan kancing baju Yudha, dan juga slayer yang melingkar di lehernya sebagai penahan angin.

Tujuan pertama adalah Bongan Tengah, salah satu desa di Tabanan. Seorang sahabatku di kala menuntaskan kuliah di Universitas Gadjah Mada dahulu, melangsungkan upacara nelu bulanin anaknya. I Gede Putu Mariasa. Kami bersama menempuh pendidikan dahulu. Dia memilih Kehutanan, dan aku Psikologi. Kami bersama aktif sebagai pengurus Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Gadjah Mada. Dan, sudah 20 tahun kami tidak berjumpa karena dia bertugas di Kalimantan dan kini Jakarta.

1338253723571064829

Berikutnya adalah Batuaji. Hmmm, kampung halaman tercinta. Disini kukunjungi para kerabat. Dari Dewa Biyang Tut Nik yang kakinya metatu kena tiuk mangan karena ngulah kedongkeng, hingga terpaksa dijarit tujuh di Puskesmas Mandung. Ibu nya Dewa Gede Aris yang menderita diabetes, diskusi singkat dengan Dewa Kadek Dwipayana.

1338254293719849242
1338254331977168853

Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 3 sore tatkala kami melanjutkan perjalanan kembali ke rumah.
Suami dan si sulung sudah ada di rumah. Yudha kuturunkan, dan.... aku serta simbok kembali ke Rimo, untuk mengambil printer juga laptop yang di re install.

Pukul 7 malam, aku dan simbok baru tiba kembali di rumah. Acara tuntas?? Belum...... Aku dan suami juga si bungsu Yudha, kembali bepergian. Kali ini Ke restoran Canangsari. Sahabat baikku di kantor, Ibu Tri Ariani, menikahkan putra sulungnya. Dan kini adalah pesta resepsinya. Banyak rekan lain dari kantorku yang juga diundang.


13382538111091844016

1338254216189327860

Di acara ini, suamiku juga berjumpa dengan sahabatnya di masa menuntaskan pendidikan di SMEA dahulu, Anak Agung Sumadi, SE., M.Erg. adalah dosen yang sama dimana aku mengajar, STPNDB

1338254252573240467
Hidup sudah susah dan rumit. Bila kita bisa menuntaskan, paling tidak, melaksanakan segala sesuatunya dengan lancar, bukankah..... alangkah indahnya?? Bisa tetap mengurus keluarga, bisa tetap bepergian, bisa tetap bersilaturahmi dengan para kerabat dan sahabat, bisa menuntaskan pekerjaan...... Astungkara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar