Kamis, 17 Mei 2012

Ibu ku Mentari ku

1337277177152769516

Ibu ku tiba di Bali semenjak Rabu malam, 9 Mei 2012. Setelah menempuh perjalanan panjang nan melelahkan. Namun bahkan, hingga beliau berangkat kembali, 17 Mei 2012, dengan pesawat JT 21 pukul 13.00 yang membawanya  terbang tinggi, kami tidak bisa selalu bersama melewati tiap detik dengan sepenuh ceritera yang mengalir bak air deras tiada henti.

1337277143760587943

Hmmm... Tipikal perempuan pekerja keras nan tangguh, sayang keluarga, namun terkadang terlalu keras bagi kami bila sudah berkaitan dengan prinsip beliau. Sedikit banyaknya, kuwarisi cerminan diri dari Ibu ku dalam merangkai jejak kaki mengarungi luas samudra kehidupan.

1337277222803777542

Dari jejak perjalanan Pontianak - Denpasar - Batuaji. Esok hari sudah muncul di Sepang seharian untuk mengikuti prosesi Ngaben. Bersikeras tetap ikut di bagian depan bade, sambil memegangi kain putih yang terbentang, berjalan cepat. Terkadang harus berlarian. 

1337277278844553619

Ah.... ibuku sayang, ibuku terkasih.... Ibu yang telah melahirkan dan merawatku. Beliau sudah sepuh kini. Dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, kedua kaki cacat, pernah patah akibat beragam kecelakaan, pinggul bengkok, namun bersikeras ikut berjalan kaki menempuh jarak ber kilo meter, demi menghantar jenasah bapak mertua ke tempat pengabenan, untuk kembali bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

1337277309383017536

Kembali ke Batuaji, dan... keesokan hari ke Bongancina, mengunjungi para kerabat yang menetap di sana, sebelum kemudian ke Denpasar di sore hari, malam hari kembali ke Batuaji, Kerambitan. 

13372773331224226799

Dua hari lagi, sudah kembali bergerak ke Denpasar, kembali ke Bongancina karena Dewa Biyang Ketut Kantun meninggal dunia. Dan larut malam baru kembali ke Denpasar.  Keesokan hari sudah PP Denpasar - Kerambitan.

1337277353792757472

Meski terkadang naik mobil, namun tetap lebih memilih bergandengan dan berboncengan denganku naik motor bersama, karena aku hanya mampu menyediakan motor bagi ibuku tercinta.....

1337277388270564441


Dari Ibu ku lah aku belajar tentang arti kehidupan,
tentang semangat untuk pantang menyerah kalah
sebelum buktikan ketangguhan kita dalam berjuang.
Dari Ibu ku lah aku dapatkan spirit empati dan kasih sayang pada sesama....
Dari Ibu ku lah aku belajar untuk selalu rendah diri,
menyatu dan berbaur dengan orang lain,
karena gelar dan materi tak kan berarti tanpa terlibat bersama sahabat dan kerabat.
Dari Ibu ku lah aku dapatkan, manusia akan selalu temui masalah dan tantangan hidup,
namun kita akan bisa belajar untuk menjadi bijak dan dewasa dari ini semua,
meski berkali terjatuh dan terpuruk.... namun bangkit kembali selalu.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar