Kamis, 24 Mei 2012

Jangan Mudah Menyerah, Anakku.....

Yudha stres. Matanya memerah, bulir air mata tertahan sedari tadi, mulai mengalir perlahan. Badannya mulai menghangat, sesekali mengeluarkan ingus. Dan... menggoyang gigi yg oncel. Hmmm...



 Empat hari liburan kami gunakan untuk bersantai setelah rangkaian kegiatan se harian yang lumayan membutuhkan konsentrasi seurieus. Dan hari ini, dia membantu membongkar pasang tempat tidur, bersih2 rumah, membantu bapaknya mengambil berbagai pot dan tanaman dari rumah seorang sahabat. Kemudian lanjut bermain bola bersama teman2nya di lingkungan perum kami.

Sore hari, dia duduk manis mulai mengerjakan pe er nya. Menjelang malam, belum juga tuntas. Dia mulai duduk gelisah. Jari jemari kecilnya terus menoreh buku tulis. Sambil merapikan baju bersama simbok, kulirik dia. Ah, anakku stres. 1000 tugas menulis angka dengan huruf latin dan romawi selama libur panjang ini membuatnya tidak betah lagi duduk tenang. Ditambah dengan sakit gigi dan letih yag mendera.

Ehm...... maka, inilah saatnya sang Emak beraksi. Cukup sudah aku membujuknya untuk terus duduk tenang, konsentrasi dan menuntaskan pelajaran tersebut sebagai konsekuensi beban yang harus dipikulnya. Kini saatnya kubantu dia. Maafkan daku, bu dan pak Guru..... Bukankah, seorang emak pun juga, bisa menjadi macan bila bersangkutan dengan anak2nya terkasih. Hehehe, kulanjutkan tugas anakku.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar