Kamis, 17 Mei 2012

HUT Sederhana bagi Anakku, Made Yudhawijaya, 15 Mei 2012

133725255456445453

Selasa, 15 Mei 2012. Setelah 2 minggu lalu, Adi merayakan otonan tepat pada hari Selasa, Anggarakasih Prangbakat, hari ini adalah ulang tahun Yudha yang ke 9. Putra bungsuku ini lahir di Denpasar tahun 2003.

13372525842110398575

Akan ada pesta besar? Ah, sama sekali tidak. Tidak perlu terjadi euforia massa. Jalani hidup apa adanya, dengan berdoa dan berkarya selalu. Lagipula, kami baru tuntas mengadakan upacara Ngaben Sang Kakek tercinta, Wrespati Wage Bala, Kamis 10 Mei 2012 lalu di Sepang. Besok akan melangsungkan mecaru di Antasura Denpasar. Kakaknya tetap sekolah seperti biasa, demikian pula Yudha. Bapaknya berdiskusi dengan para anggota keluarga yang berkumpul di rumah ipar di Denpasar Utara tersebut.

1337252692974879367

Aku tetap menjalankan aktivitas seperti biasa pula. Ke kampus Pascasarjana di Nias dan Sudirman, temui staf akademik dan para profesor. Geleng2 kepala dan tersenyum tatkala salah seorang profesor menegur dan mengingatkan ku untuk mengikuti kuliahnya, sembari menanyakan dimana letak ruang kuliah. Hmmm, sambil berbicara dalam hati (Pertama, profesor, saya sudah tidak kuliah lagi. Kedua, ruang kuliah terletak di lantai atas, bukan di depan ruang Pudir ini).

Berhubung staf yang kucari tidak kunjung tiba, sedang aku ditunggu mahasiswa dan para rekan kerja di Nusa Dua, aku beranjak pergi dan berjanji untuk datang siang nanti. Tuntas PP ke dan dari Nusa Dua 4 jam dalam waktu, berhasil kutemui Ibu Indah. Dengan jawaban "Beasiswa baru akan cair bulan Juni". Hiks.....

Aku beranjak pulang. Mampir sejenak membeli kue tart mungil untuk sekedar merayakan HUT Yudha yang ke 9. Sebatang lilin berupa angka 9. Cukuplah sudah....

13372514377368474

Sedari lahir, kuajarkan anak-anakku, bahwa hidup tidak perlu dihadapi dengan sepenuh ketegangan dan tuntutan atas kesempurnaan. Tidak perlu bersikap terlalu ekstrim, jor-jor an, pamer, frustrasi. Karena hidup tidak melulu materi / kebendaan. Ada jauh yg lebih hakiki, bernilai, yakni hati nurani, pasrah dan ikhlas. Bersyukur, karena ada masih jauh lebih banyak orang yang tidak se beruntung diri kita. Maka, semoga anak-anakku akan selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan dan situasi, juga kondisi apa pun jua....

13372515052011981083

Bahkan, tatkala pukul 10 malam bapaknya baru tiba dari tuntas diskusi dan urun rembug bareng keluarga, kedua anakku terjaga dari tidur lelap mereka, kembali duduk bersama, meniup lilin di atas kue tart mungil, mengucap syukur bersama, dan kembali melanjutkan tidur malam untuk bersiap dengan segudang aktivitas lain di esok hari.

13372515571342175475

Anak-anakku....
Hidup tidaklah selalu mudah. Tidak seindah yang selalu kita bayangkan dan kita harapkan. Terjatuh berkali, bangkitlah kembali berkali dan berkali lagi. Jangan pernah jumawa dan melupakan, bahwa di belakang keberhasilan kita selalu terdapat peranan orang lain, sekecil apapun. Juga, masih ada jauh lebih banyak orang yang tidak se beruntung diri kita.

13372515861947735524

1337253033124604095

13372530612123251909

13372530931420263434

Tidak ada komentar:

Posting Komentar