Sabtu, 09 Juli 2011

Anak-anakku Nge Galung di Asah Badung




Anak-anakku terkasih..... Kuajarkan pada mereka berbagai bekal tentang kehidupan. Hidup tidak selalu indah dan mudah seperti impian dan harapan kita. Kuajarkan pada mereka tentang perjuangan untuk menjadi pria sejati, bahwa ini lah hidup yang bakal mereka hadapi, bahwa inilah budaya dimana mereka adalah penyunjung dan penyungsung budaya itu sendiri. Bahwa terdapat begitu banyak kearifan lokal yang sungguh jenius yang bakal dapat mereka serap maknanya, tanpa harus mengagung kan ego dan hasrat belaka.

Maka........ Yudha dan Adi nanding banten, ngaturang canang, ngae penjor. Yudha dan Adi nampah siap, negteg be angon lawar dan tum. Ikut arus mudik merasakan euphoria massa dalam gelora semangat merayakan hari raya Galungan.

Maka...... hamparan kebun kopi dan gemericik air pangkung ramah membangunkan di pagi hari, dengan olahan gula bali dari tuak jaka di tungku kayu menghangatkan tubuh dari dingin yang menyapa.

Maka....... mereka harus bersyukur atas setiap berkat Hyang Widhi Wasa yang masih boleh mereka terima di atas semua ini. Karena, keberhasilan dan kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata dari berapa banyak piala dan piagam yang digenggam, atau jabatan dan status seseorang...... Namun dari proses mereka dalam menjalani kehidupan ini, entah dimanapun berada atau ditempatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar