Selasa, 19 Juli 2011

Remaja dan Dinamikanya


Namanya I Wayan Gede Wirasdipa, salah satu muridku di DIII Manajemen Tata Boga angkatan 2008, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Malam ini dia menyapaku dan bertanya:

Dipa Freedom July 19 at 6:12pm Report
Ibu tau g..gemana menncari jati diri kita sebenarnya..?
Trus pekerjaan apa yaang pantas dan nyaman buat kita..?
Mohon bantuannya ibu...
Saya butuh sekali info dari ibu...
Thanks bu..


Ah ha.....
Remaja, adalah usia yg sedang gundah2 nya mencari jati diri. Mereka memiliki begitu banyak energi yang seolah tiada hentinya, juga begitu banyak tanya yang membutuhkan jawaban segera. Maka, kusarankan dia untuk eksplore lah sebanyak mungkin kesempatan yg ditemukan.... bergaul dengan banyak org, dari lingkungan yg berbeda2... org kaya n miskin, org bali, org asing skalipun... saat berjumpa org di pasar, ajak diskusi, petani, tamu yg datang berkunjung...

Karena, dengan banyak bergaul, banyak menemukenali masalah, mereka bakal tahu, misalnya, bukan tipe jadi pedagang, karena harus teliti dan mencari semua peluang. ato skaligus... jadi guide dan petani di bidang agro bisnis... ato, bakal tahu, peragu dan gampang curigaan setiap hadapi situasi baru, jadi perlu pekerjaan yg stabil, misalnya, wlo steward, tapi di satu perusahaan terus menerus bertahun2...

Kusarankan padanya....
"Dipa, anakku, yg sedang mencari jati diri.... lakukan semua yg kmu bisa dan kmu yakini... Remaja adalah sosok yang memiliki energi berlimpah, maka mrk perlu penyaluran dengan cara2 positif. Saran saya... pikirkan benar2 dan terlebih dahulu, setiap langkah yg bakal kmu buat, agar tidak disesali belakangan hari"

Kuberi contoh tentang diriku dahulu.....
"contohnya saya... dulu termasuk rada hyper dan kuper. Datang kuliah, baju kotak2, rok kembang2... Hampir tiap sore keliling lapangan sepakbola UGM hingga 10 kali, setiap minggu naik sepeda gayung ke Kaliurang, dan... menantang adik2 saya yg berlibur, untuk naik sepeda gayung ke Borobudur. Saat ditinggal pacar, dunia terasa runtuh, IP cuma 2, tapi saya jalani semua, dan saya buktikan, kini saya bisa tegak berdiri dengan bersyukur pada Tuhan, bahwa jadi manusia dewasa dan bijak... juga narsis (hahaha)"

Kuminta pula dia, lebih konsentrasi dalam persembahyangan, untuk mendapatkan ketenangan jiwa yang sering kali bergejolak.

Ah, melihat mereka mengalami ini semua, aku jadi teringan dan membayangkan kedua anakku yang sedang beranjak menjadi dua remaja pria. Smoga kami semua berhasil menjalani dan melalui ini semua dengan baik-baik saja..... Swaha, terpujilah nama besar Mu, Ida Sang Hyang Widhi Wasa.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar