Sabtu, 14 Mei 2011

Ariek A'Tha dan Mispersepsi


Kamis, 12 Mei 2011. Berangkat di pagi hari dengan semangat tinggi dari rumah menuju STPNDB. Hari ini ada 4 kelas yang harus ku isi. Mulai dari Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pelayanan, hingga Psikologi Pelayanan. Mulai dari BHP smt 4, MKH smt 6, MTB A smt 2, hingga MPH B smt 6. Mulai dari Gedung Rebab blok A lantai satu, Gedung Rebab blok B lantai 2, berpindah ke Gedung Lontar blok A lantai satu pula, ke Gedung Padma blok A lantai dua. Hmmm.

Sedangkan aku masih harus mempersiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan Workshop kami besok. Pusat Penjaminan Mutu dimana aku menjadi sekretarisnya, mengadakan workshop bagi jajaran dan jejeran pimpinan, Ka Unit, KPS, Kasie dan Kasubsie. Alamat, harus diskusi bersama "My pretty boss", Ibu Juli, di Gedung Rektorat lantai 2, lalu harus ke bergeser ruang Percetakan yang terletak di bawah Gedung Aula untuk mengatur penggandaan materi workshop untuk esok hari.

Maka, tiba pukul 7.30 pagi dikantor, segera kuhubungi muridku via sms. "Saya terlambat masuk kelas 15 menit krn harus menemui ibu Juli dan ke percetakan kampus". 5 menit berbincang dengan ibu Juli, salah seorang mahasiswaku menelpon. "Ibu.... saya sudah di percetakan kampus, dan... Ibu Juli tidak ada disini".

Ah ha......
Ternyata mahasiswaku ini mengalami salah persepsi. Ia membaca singkatan "krn" menjadi "kamu". Dan, dengan sigap dia segera ke percetakan sesuai dengan persepsinya atas sms ku.

Sungguh kasihan... dia harus berlari menaiki tangga dan berjalan lumayan jauh dari ruang kelasnya di Rebab blok A menuju ke ruang Percetakan yang terletak di bawah Aula kami. Lanscape contour kampus kami memang bergelombang dan berjauhan.

Ah Ariek Mahardika Putra. Dia adalah mahasiswa berprestasi di kampus. Namun terkadang terkesan sembrono dan terburu2 dalam melaksanakan berbagai aktivitasnya. Semoga ini bisa jadi pembelajaran baginya tentang mispersepsi yang dialami.

Mispersepsi, salah satu faktor yang bisa mempengaruhi prestasi kerja. Sama halnya, tatkala tidak bisa kutuntaskan program pembelajaran, karena ada mahasiswa yang menemui dan minta bimbingan mendadak bagi masalah pribadinya.

Hmmm, hidup, selalu penuh dengan permasalahan dan konflik. Sejauhmana ambang batas toleransi kita terhadap ini semua akan ikut menentukan tingkat keberhasilan dan prestasi kita jua.

Sama seperti, tatkala kuakhiri seluruh proses pembelajaran pada pukul 6.30. Rasa lelah dan ngantuk yang mendera, masih menghadapi pintu ruang yang sudah dikunci oleh staf cleaning service kami. Padahal aku ingin segera pulang dan berkumpul bersama keluarga, mandi dan bersantai, menikmati makan malam bersama. Toh tetap bersyukur, akhirnya pukul 7.30 malam aku bisa pulang bersama ibu Dayu Puspaadi berboncengan naik motor sepanjang Nusa Dua menuju Denpasar.


Swaha, Ida Sang Hyang Widhi Wasa..... Hanya Engkau pemilik kami semua...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar