Sabtu, 14 Mei 2011

Seminar dan Belajar, Bekerja dan Bersekolah, Hidup Tidak Selalu Indah & Mudah


Jum'at 13 Mei 2011. Seminar yang diadakan oleh Pusat Penjaminan Mutu dengan pembicara bapak Setyo Sutanto dilaksanakan di Gedung Genitri lantai 3 ruang 303 mulai pukul 9 kampus STPNDB. Kutemui Pak Gede Darmawijaya disana. Ia sedang mempersiapkan laptop, LCD dan sound system yang akan dipergunakan pada acara ini.


Kugelar daftar hadir bagi para pejabat STPNDB, ka unit, KPS, Ka Subsi, Ka Lab, dan rekan-rekan yang akan hadir. Rencananya, seminar akan dibuka oleh bapak Ketua setelah membuka kegiatan Perkuliahan Umum bagi mahasiswa Akpar yang berkunjung ke STPNDB di Gedung yang sama, namun terletak di lantai 1.

Perencanaan seksama yang sudah disusun, terkadang perlu banyak penyesuaian pula dengan situasi dan kondisi yang berkembang di lapangan. Akhirnya acara kami dibuka pada pukul 10 oleh Puket IV, Bapak Ngurah Byomantara.

Bahkan, di tengah acara, seorang ibu cantik yang merupakan staf cleaning service kami datang menghampiri. Dia hanya staf Cleaning Service, namun semangat untuk belajarnya sungguh tinggi. Bersama beberapa rekan lain di kampus kami ini, dia juga sedang melanjutkan pendidikan di Stimi Handayani. Dan, dia bertanya padaku mengenai Struktur Organisasi, tentang peranan dan fungsinya, juga ruang lingkup dalam sebuah perusahaan yang berusaha mewujudkan visi dan misi berikan pelayanan terbaik. Kami berdiskusi bersama, dan dia menuliskan hasilnya pada selembar kertas double folio bergaris.

Hmmm, jadi teringat masa-masa awal ibu cantik ini bekerja di STPNDB. Masa-masa penantian yang lama saat hatinya resah entah akan diangkat menjadi pegawai negeri atau tidak. Ketidakpastian dan keresahan berkelanjutan, permasalahan bersama keluarga dan rekan kerja, tantangan dan cobaan yang dihadapi, terkadang membuatnya sedih dan kecewa.

Sungguh sebuah usaha yang tidak mudah..... Bekerja sambil bersekolah. Sekolah sambil bekerja. Ibu ini juga adalah seorang ibu yang memiliki putra, harus menyama beraya, menegakkan adat istiadat dan melangsungkan ritual agama dan budaya, hidup bermasyarakat, harus bekerja, melanjutkan pendidikan demi harapan dan impiannya di masa depan. Jarak tempuh yang jauh antara Denpasar - Nusa Dua, diantara deru kendaraan bermotor, debu2 beterbangan dan cuaca yang terkadang tidak ramah tatkala menunaikan proses belajar dan bekerja. Diantara minimnya gaji yang harus dibagi antara kebutuhan keluarga dan keperluan sekolah. Diantara tuntutan dan keinginan pribadi dan kepentingan lembaga.

Ah, kutempatkan mereka semua, sungguh, kujunjung tinggi semangatnya, di atas kepalaku. Tidak lah mudah dan tidak selalu indah perjalanan kehidupan di dunia, namun dengan semangat dan asa yang ada dalam dada, setiap tantangan dan kesukaran semoga berhasil kita lalui bersama......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar